Tanaman apotek hidup umumnya diracik oleh seorang ahli kesehatan, dan dibentuk dalam bentuk teh ataupun pil, yang bermanfaat untuk kesehatan. Selain digunakan sebagai obat, tanaman apotek hidup juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Manfaatnya sangat besar, bukan?
Tapi tahukah kamu, ada beragam tanaman apotek hidup yang dapat kamu tanam di area teras atau halaman belakang rumahmu. Dengan menanamnya sendiri, kamu pun bisa memerhatikan kualitas dari tanaman apotek hidup agar tetap alami dan terhindar dari bahan pengawet.
Jika kamu tertarik untuk menanamnya sendiri, kali ini DirumahKita.com telah merangkum 11 jenis tanaman apotek hidup yang dapat ditanam dirumah. Yuk simak!
1. Daun beluntas
Beluntas adalah salah satu tanaman apotek hidup yang memiliki banyak kandungan antioksidan. Sehingga tak mengherankan apabila tanaman ini mampu meningkatkan nafsu makan, melancarkan pencernaan, hingga menghilangkan bau badan dan bau mulut.
Tak hanya itu, daun beluntas juga bisa digunakan untuk meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, keputihan, dan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Saat kamu ingin menanam daun beluntas di rumah, pastikan bahwa pada awal tanam hingga berumur 1 bulan, daun beluntas tidak boleh terkena sinar matahari terlalu banyak. Selain itu, lakukan penyiraman sebanyak sekali dalam sehari, atau dengan melihat kondisi media tanam.
2. Daun cincau
Apakah kamu pernah mencoba minum es cincau yang lezat? Yup, selain segar saat dijadikan minuman dingin, ternyata tanaman yang satu ini juga memiliki manfaat baik untuk kesehatan tubuhmu.
Salah satu manfaat daun cincau yang populer adalah mengatasi sakit tenggorokan. Hal ini karena daun cincau memiliki sifat anti radang. Tak hanya itu, daun cincau juga dapat mengatasi sakit maag, hipertensi, demam, mengurangi risiko diabetes, hingga dapat menurunkan kolesterol.
Jika kamu tertarik untuk menanam daun cincau, pastikan kamu mulai menanam bibit daun cincau di awal musim hujan tiba. Nah setelah umumnya 6 bulan, kamu bisa segera memanen bagian daun cincau untuk dijual atau dikonsumsi sendiri sebagai es cincau.
3. Daun sirih
Daun sirih merupakan tanaman apotek hidup yang dikenal mempunyai beragam manfaat baik untuk kesehatan tubuh. Di dalamnya, ada kandungan senyawa kavikol dan seskuiterpen, yang efektif sebagai anti bakteri, anti malaria, serta anti jamur.
Inilah mengapa daun sirih umumnya dimanfaatkan untuk mengatasi pendarahan luar, masalah pencernaan, bahkan dapat mengobati sakit batuk. Tak hanya itu, daun sirih juga dapat membuang racun dalam tubuh, berkat kandungan anti oksidan di dalamnya.
Untuk perawatan tanaman daun sirih sendiri juga cukup mudah, yaitu kamu hanya perlu menyiramnya secara rutin, setidaknya sekali sehari, atau siram tanah mulai kering.
Kamu dapat mulai memanen daun sirih saat 6 bulan setelah ditanam. Untuk panen daunnya, sebaiknya dilakukan di pagi hari, agar tanaman yang dihasilkan lebih segar.
4. Daun pandan
Yup, daun pandan merupakan salah satu bagian dari tanaman apotek hidup yang dapat kamu tanam di rumah. Meski lebih sering digunakan untuk bahan masakan, kamu juga bisa memanfaatkan daun pandan untuk kesehatan.
Daun pandan dikenal dengan kandungan beta karoten dan zat besi yang baik bagi tubuh. Berkat kandungan beta karoten, kamu bisa mendapatkan manfaat seperti, melindungi kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, kandungan zat besi bisa mencegah anemia atau kekurangan darah.
Satu hal yang penting untuk menanam daun pandan yaitu media tanam harus memiliki persediaan air yang banyak. Hal ini karena daun pandan yang menyukai tempat yang lembab.
Jika kamu merawatnya dengan baik, daun pandan bisa tetap hidup sampai 10 hingga 20 tahun lho!
5. Daun pegangan
Tanaman apotek hidup selanjutnya yaitu daun pegangan. Yup, daun yang satu ini sebenarnya sering dijumpai lho, terutama di tumbuhan liar. Hal ini karena daun pegangan yang sangat mudah untuk tumbuh.
Daun pegangan juga memiliki beragam manfaat baik, mulai dari menghentikan pendarahan ketika terjadi luka, hingga meningkatkan daya ingat. Selain itu, daun pegangan juga dapat melancarkan sirkulasi darah, melancarkan buang air kecil, dan juga menurunkan demam.
Menariknya lagi, kandungan anti bakteri dan anti inflamasi pada daun pegangan atau yang juga dikenal dengan nama centella asiatica juga dapat menyembuhkan jerawat dan menjaga stamina tubuh.
Untuk perawatan daun pegangan yang masih kecil, kamu dapat menyiram tanaman menggunakan spray sebanyak dua kali sehari. Namun pada tanaman yang sudah besar, relatif tak memerlukan penyiraman. Jika media tanamnya kering, siram sebanyak sehari sekali.
6. Jahe
Kamu mungkin sudah tak asing dengan jahe, kan? Yup, hal ini karena jahe merupakan tumbuhan yang serbaguna. Seperti yang kamu tahu, jahe bisa digunakan untuk keperluan masak, diracik sebagai minuman, dan juga berfungsi sebagai obat.
Minuman jahe biasanya ditemukan pada beberapa minuman hangat seperti jamu, wedang, dan sebagainya. Inilah mengapa minum jahe saat cuaca dingin adalah pilihan yang tepat, karena juga bisa menghangatkan tubuh. Tanaman yang satu ini juga berfungsi untuk melancarkan sistem pencernaan.
Jika kamu akan menanam jahe di rumah, pastikan untuk menanamnya di awal musim hujan, yaitu pada sekitar bulan September dan Oktober. Musim hujan akan berguna bagi jahe muda yang membutuhkan lebih banyak air untuk pertumbuhannya.
7. Kencur
Jika kamu sering mencoba jamu, pasti sudah tidak asing dengan minuman herbal beras kencur, bukan?
Yup, tanaman apotek hidup satu ini dikenal memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Salah satunya yaitu ampuh dalam mengobati batuk. Selain itu, kencur juga bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah, menangkal radikal bebas, hingga mencegah kanker.
Cara menanam kencur juga sangat mudah, kamu hanya perlu mencari kencur yang sudah memiliki tunas kemudian memendamnya di tanah. Sama seperti tanaman apotek hidup lainnya, kamu dapat menanam kencur saat musim hujan, karena air hujan sangat bermanfaat bagi proses tumbuhnya tunas.