Harus Tahu! Jenis Kayu untuk Furniture dan Ciri-Cirinya

Jenis kayu untuk furniture menjadi salah satu hal yang sering dipertanyakan ketika kamu ingin membeli furniture, bahkan saat mengobrol dengan seseorang yang baru membeli furniture.

Yup, tak dapat dimungkiri bahwa kayu yang digunakan sebagai furniture telah ada selama ribuan tahun, dan masih sangat populer hingga saat ini.

Meski hampir semua kayu dapat digunakan untuk membuat beberapa bentuk furniture, namun, kayu tertentu lebih cocok, dalam segi daya tahan, baik itu untuk cuaca dan tahan busuk.

Nah untuk memudahkanmu saat memilih barang furniture untuk rumah atau dijadikan hadiah, kali ini dirumahkita.com akan membantumu mengenal jenis kayu untuk furniture dan ciri-cirinya.

Yuk cari tahu lebih lanjut!

Kategori Kayu Utama yang Digunakan dalam Furniture

Pada dasarnya, ada empat jenis kayu untuk furniture, yaitu kayu solid, particleboard (papan partikel), Medium Density Fibreboard (MDF), dan Plywood (kayu lapis).

Dalam kategori ini, ada versi kualitas tinggi dan kualitas lebih rendah, yang pada akhirnya akan memengaruhi daya tahan furniture dalam jangka panjang dan harganya.

Baca lebih lanjut untuk mengenal jenis kayu yang termasuk dalam masing-masing kategori.

1. Kayu Solid

Jenis kayu untuk furniture

Jenis kayu solid adalah sumber daya alam yang didapatkan secara organik daripada melalui proses manufaktur. Kayu solid ini dapat berupa kayu keras (hard wood) atau kayu lunak (soft wood).

Maka tak mengherankan, bahwa jenis kayu untuk furniture yang keras, cenderung lebih kuat dengan kepadatan lebih tinggi dan harganya yang jauh lebih mahal daripada kayu lunak.

Selain itu, kayu keras tumbuh pada tingkat yang lebih lambat, sehingga membuatnya lebih langka untuk dipanen dan lebih diincar untuk barang-barang berkualitas tinggi.

Faktor lain yang perlu kamu ketahui sebelum membeli furniture dengan kayu keras adalah fakta bahwa para produsen hanya menggunakan bagian terbaik dari pohon, yaitu kayu inti (heartwood). Ini merupakan inti tengah pohon yang memiliki beragam warna yang kaya dan menjadi asal dari kekuatan inti.

Berikut adalah beberapa contoh jenis kayu keras:

  • Kayu mahoni/Mahogany wood (hard wood)

kayu mahoni

Pernahkah kamu melihat furniture yang kaya dengan warna merah kecokelatan? Jika pernah, maka kamu bisa menebak bahwa furniture tersebut berasal dari kayu mahoni.

Kayu mahoni adalah kayu kaya warna, yang menjadi salah satu jenis kayu yang berharga di dunia. Kayu mahoni dikenal dengan warna merah mudanya yang unik, yang bisa berkembang menjadi cokelat kemerahan tua seiring bertambahnya usia kayu.

Kayu mahoni juga memiliki sedikit simpul atau rongga. Ini memberikannya pola serat yang halus dan rata, serta membuatnya ideal untuk perabotan halus dan kerajinan kayu.

  • Kayu jati/Teak wood (hard wood)

kayu jati

Kayu jati adalah jenis kayu untuk furniture yang keras padat berserat rapat, yang bersumber dari asli Asia Selatan dan Tenggara. Tak hanya itu, kayu jati juga secara luas dianggap sebagai ‘raja hutan’.

Jati awalnya berwarna emas dan memiliki serat serta tekstur yang halus. Pohon ini juga tinggi dalam minyak dan karet alami, yang artinya kuat, tahan lama, dan hampir tahan terhadap segala kondisi cuaca ekstrem dan pembusukan, bahkan jika tidak dirawat sekali pun.

Sehingga jika digunakan sebagai furniture luar ruangan, jati sangat disarankan karena tahan air, daya tahan, dan keindahannya.

  • Kayu meranti/Meranti wood (hard wood)

kayu meranti

Meranti merupakan jenis kayu untuk furniture yang berasal dari Asia Tenggara dan mungkin yang paling umum serta banyak digunakan dari semua kayu keras. Jika di rumahmu memiliki pintu depan yang menggunakan kayu keras, kemungkinan itu dibangun dari Meranti.

Kayu ini memiliki sifat mesin yang sangat baik dan dapat digunakan untuk pintu, papan pinggir, lantai, bingkai foto, bingkai jendela, furniture, cetakan, ukiran, panel, veneer, dan digunakan untuk menghadapi kayu lapis kualitas eksternal.

Meranti dapat diwarnai, dipoles, diberi lilin, diminyaki, dan dipernis. Ini dapat digunakan untuk penggunaan internal dan eksternal dan tahan lama terhadap cuaca.

  • Kayu mangga/Mango wood (hard wood)

kayu mangga

Sesuai namanya, kayu mangga awalnya berasal dari pohon mangga, yaitu pohon yang menghasilkan buah berdaging manis yang dikenal sebagai Mangga.

Kayu mangga dikategorikan sebagai kayu keras, karena seratnya yang padat. Sehingga kuat dan tahan lama untuk furnitur. Karena kepadatannya, kayu mangga tidak mudah aus dan dapat mempertahankan tekstur kilau yang tinggi selama bertahun-tahun.

Namun, tidak seperti jenis kayu untuk furniture lainnya, kayu mangga sering dianggap lebih terjangkau.

  • Kayu cedar/cedar wood (soft wood)

kayu cedar

Jenis kayu untuk furniture lainnya adalah kayu cedar yang dikenal dengan daya tahannya di luar ruangan. Kayu ini memiliki ketahanan alami yang luar biasa terhadap air, serangga, dan matahari. Tergolong sebagai kayu lunak atau soft wood, membuat cedar rentan terhadap kerusakan fisik karena bukan kayu yang sangat padat.

Namun ini tidak menghentikannya untuk digunakan secara luas, terutama sebagai furniture luar ruangan. Karena tahan cuaca, kayu cedar juga tidak perlu difinishing, sehingga menjadi furniture bergaya natural yang sangat baik.

Hal yang paling populer tentang kayu cedar adalah aromanya yang menyenangkan dan kuat.

  • Kayu pinus/pine wood (soft wood)

kayu pinus

Terdiri dari lebih dari 100 spesies yang berbeda, pohon pinus adalah pohon jenis konifera yang paling umum di dunia. Kayu pinus juga bervariasi dalam warna, dari putih krem hingga kuning, meskipun warna spesifiknya dapat bervariasi.

Kayu pinus juga memiliki serat yang menonjol dengan simpul yang lebih gelap dari kayu, sehingga memberikan tampilan yang sangat unik yang disukai banyak orang.

Jenis kayu untuk furniture ini juga sangat kaku, sehingga menjadikannya pilihan furnitur yang tahan lama. Keuntungan tambahan menggunakan pinus sebagai kayu lunak adalah mampu meminimalisir penyusutan atau pembengkakan ketika diletakkan di lingkungan yang lembab.

  • Kayu cemara/fir wood(soft wood)

kayu cemara

Kayu cemara adalah jenis kayu lunak yang sangat baik untuk barang-barang furniture luar ruangan seperti meja piknik, sandaran, kursi, dan barang furniture lainnya karena karakter alaminya. Ini adalah kayu khas yang tidak terpengaruh oleh cuaca dan kelembaban.

Saat cuaca menjadi lembab atau basah, ia tidak mengering atau melengkung dari bentuknya. Karena dikenal sebagai kayu lunak, kayu cemara juga mempertahankan ukuran aslinya dan tidak terbelah.

Kayu cemara memiliki kayu bagian dalam berwarna kuning, merah muda, atau bahkan oranye atau merah.

2. Particleboard

particleboard

Particle-board atau papan partikel adalah produk kayu rekayasa yang dibuat dengan menggunakan bahan kayu bekas. Ini dibuat dengan menggabungkan resin dan serbuk gergaji yang ditekan dengan panas bersama-sama.

Jenis kayu ini dapat dibuat lebih menarik dengan dilapisi cat atau menggunakan veneer kayu (irisan tipis yang diambil dari lembaran kayu) pada permukaan particleboard yang terlihat.

Particleboard banyak digunakan untuk membuat furnitur dekorasi rumah dengan harga yang sangat terjangkau. Ini kerap digunakan sebagai lapisan dasar untuk countertops juga.

Particleboard dapat dengan mudah dibor, namun mudah rusak pada tingkat robekan tertentu. Sulit untuk membentuk dan membentuk papan partikel karena cenderung pecah.

3. Medium Density Fiberboard (MDF)

Medium Density Fiberboard atau MDF adalah jenis kayu rekayasa lainnya yang dibuat menggunakan serat kayu.

Sama seperti particleboard, serat-serat kayu direkatkan menggunakan lem kemudian dimasukkan ke dalam mesin panas yang merapatkan serat-serat tersebut hingga membentuk papan.

Dilansir dari Homelance.com, MDF juga seringkali digunakan sebagai dekorasi rumah yang bagus yang tidak mahal. Permukaan papan MDF yang halus membuatnya menjadi permukaan yang mudah untuk dibentuk sesuai desain.

Bahannya yang kuat dan padat, menjadikan MDF pilihan tepat dalam desain interior rumah dengan harga yang sangat terjangkau.

Namun karena kekuatannya yang lebih rendah dari kayu, MDF dapat dengan mudah pecah atau retak. Selain itu, MDF dapat menyerap air lebih cepat dari kayu. Sehingga rentan membengkak dan menyebabkan kerusakan.

4. Plywood

plywood

Terakhir ada plywood atau kayu lapis. Ini adalah jenis panel kayu yang diproduksi dengan merekatkan lapisan kayu atau veneer. Plywood biasanya terdiri dari tiga atau lebih lapisan veneer.

Kayu lapis memiliki berbagai keunggulan dibandingkan kayu tradisional. Misalnya fleksibel, murah, bisa diterapkan dan dapat digunakan kembali. Selain itu, biasanya dapat diproduksi secara lokal. Kayu

Plywood juga tahan terhadap retak, susut, pecah, terpuntir dan/atau melengkung. Ini juga memiliki tingkat kekuatan yang tinggi. Semua atribut ini digabungkan untuk membuat kayu lapis menjadi salah satu produk kayu yang paling banyak digunakan.

Namun jika kamu membeli plywood, pastikan bahwa kayu yang digunakan benar-benar kuat dan keras. Karena jika terdapat lapisan berkualitas rendah, kemungkinan besar furniture akan mengalami keausan, dan menyebabkan penyok atau pecah, yang sulit untuk diperbaiki.

Nah itulah beberapa jenis kayu untuk furniture dan ciri-cirinya, yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk membeli furniture. Tak hanya harga, fungsi dan daya tahan furniture dalam jangka panjang merupakan hal penting sebelum membeli furniture.

Semoga informasi mengenai jenis kayu untuk furniture ini membantu ya!

Leave a Comment